Pages

Sabtu, 27 Desember 2014

Mental Retardation

KRITERIA DIAGNOSA DSM IV-TR

Diagnostic Criteria for Mental Retardation
A. Secara signifikan berfungsi subaverage intelektual: IQ sekitar 70 atau di bawah pada tes IQ individual diberikan (untuk bayi, suatu penilaian klinis secara signifikan fungsi subaverage intelektual).
B. Defisit serentak atau gangguan dalam fungsi adaptif ini (yaitu, efektivitas orang tersebut dalam memenuhi standar yang diharapkan kelompok budaya nya) setidaknya bidang-bidang dalam berikut: komunikasi, self-care, rumah tinggal , ketera
mpilan sosial / interpersonal, penggunaan sumber daya masyarakat, self-direction, akademisi fungsional keterampilan, kerja, santai, kesehatan, dan keselamatan.
C. Onset adalah sebelum usia 18 tahun.
berdasarkan tingkat keparahan gangguan mencerminkan intelektual:
317   Mild mental retardation                    :  tingkat IQ 50-55 menjadi sekitar 70
318,0 Moderate mental retardation           :  tingkat IQ 35 - 40 to 50-55
318,1 Severe mental retardation                :  tingkat IQ 20 25 to 35 - 40
318,2 Profound mental retardation           : tingkat IQ di bawah 20 atau 25
319 Mental retardation, Severity unspecified: ketika itu adalah anggapan kuat dari keterbelakangan mental tetapi kecerdasan seseorang tidak dapat diobati dengan uji standar.

Gambaran penting dari retardasi harus memiliki kriteria general intellectual functioning (kriteria A) secara signifikan dibawah rata-rata yang disertai dengan keterbatasan dalam fungsi adaptif setidaknya dua dari bidang berikut: komunikasi, perawatan diri, home-living, sosial/ keterampilan interpersonal, penggunaan sumberdaya umum, self-direction, keterampilan fungsional akademis, pekerjaan, waktu luang, kesehatan, dan keselamatan (kriteria B). Awal kemunculan harus sebelum usia 18 tahun (kriteria C). Retardasi mental memiliki sumber etiologi yang berbeda dan dapat harus dilihat sebagai hasil akhir dari berbagai proses patologis yang mempengaruhi fungsi sistem saraf pusat.

            General intellectual functioning (Kriteria A) didefinisikan sebagai intellegence quotient (IQ atau IQ-equivalent) yang diperoleh dari assessment dengan satu atau lebih dari tes kecerdasan yang terstandardisasi (misalnya, Wechsler Intellegence Scales for Children, Stanford-Binet, Kaufman Assessment Battery for Children). Secara signifikan fungsi intelektual berada pada IQ ≤ 70 (sekitar 2 standar deviasi di bawah mean). Perlu dicatat bahwa ada kesalahan pengukuran pada instrumen (misalnya, IQ Wechsler 70 dianggap mewakili 65-75). Oleh karena itu sangat dimungkinkan mendiagnosa retardasi mental pada individu dengan IQ antara 70 dan 75 yang menunjuka defisit yang signifikan dalam perilaku adaptif. Sebaliknya, retardasi mental tidak akan didiagnosis pada individu dengan IQ yang lebih rendah dari 70 jika tidak ada defisit yang signifikan atau gangguan dalam fungsi adaptif. Pilihan alat tes dan interpretasi hasil harus mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat membatasi performa tes (misalnya, latar belakang socio-cultural, bahasa, dan yang berkaitan dengan komunikasi, motor, dan cacat pada indra sensorik). Bila terdapat sebaran score yang signifikan pada subtes, profil strengths dan weaknesses, dari pada keseluruhan skala IQ secara matematis, ini lebih akurat mencerminkan kemampuan belajar. Bila terjadi diskrepansi pada skor verbal dan performance, hasil rata-rata akan memperoleh skor IQ yang menyesatkan.

            Adaptive functioning (Kriteria B) mengacu pada seberapa efektif individu menghadapi tuntutan kehidupan dan seberapa baik mereka memenuhi standar kemandirian pribadi yang diharapkan dari seseorang dalam kelompok usia tertentu, latar belakang sosial budaya, dan pengaturan masyarakat. Fungsi adaptasi ini dapat dipengaruhi oleh berbagai factor seperti pendidikan, motivasi, karakteristik personal, sosial dan kesempatan kerja, dan gangguan mental dan kondisi medis umum yang dapat hidup berdampingan dengan orang yang mengalami retardasi mental. Masalah dalam adaptasi lebih kepada usaha meningkatkan kapabilitas diri dari pada usaha perbaikan IQ kognitif, yang cenderung tetap menjadi atribut yang lebih stabil. Informasi mengenai fungsi adaptasi dari, evaluasi guru dan evaluasi pendidikan, perkembangan, dan riwayat kesehatan. Beberapa skala yang dapat digunakan untuk mengukur fungsi adaptasi atau perilaku (misalnya, the Vineland Adaptive Behavior Scales and the American Association on Mental Retardation Adaptive Behavior Scale). Skala tersebut secara umum memberikan nilai yang menggambarkan performa pada sejumlah domain keterampilan adaptif.

                       Usia Onset sebelum usia 18 tahun (Kriteria C). Gangguan ini terjadi sebelum usia 18 tahun, untuk mencegah mengklasifikasikan kelemahan intelegensi dan perilaku adaptif yang disebabkan oleh cedera atau sakit yang terjadi terkemudian dalam hidup sebagai retardasi mental.


Sumber: 
American Psychiatric Association. (2000). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (4th ed.,text rev.). Washington, DC: Author.



0 komentar:

Posting Komentar