KRITERIA DIAGNOSA DSM IV-TR
Diagnostic Criteria for
Mental Retardation
A. Secara
signifikan berfungsi subaverage
intelektual: IQ sekitar
70 atau di bawah pada tes IQ individual diberikan
(untuk bayi, suatu penilaian klinis secara signifikan fungsi subaverage intelektual).
B. Defisit
serentak atau gangguan dalam fungsi adaptif ini
(yaitu, efektivitas orang tersebut
dalam memenuhi standar yang diharapkan kelompok budaya nya) setidaknya
bidang-bidang dalam berikut: komunikasi,
self-care, rumah tinggal ,
ketera
mpilan sosial / interpersonal, penggunaan sumber daya masyarakat, self-direction, akademisi fungsional keterampilan, kerja, santai, kesehatan, dan keselamatan.
mpilan sosial / interpersonal, penggunaan sumber daya masyarakat, self-direction, akademisi fungsional keterampilan, kerja, santai, kesehatan, dan keselamatan.
C. Onset
adalah sebelum usia 18 tahun.
berdasarkan tingkat keparahan
gangguan mencerminkan intelektual:
317 Mild mental retardation : tingkat IQ 50-55 menjadi sekitar 70
318,0 Moderate mental retardation : tingkat IQ 35 - 40 to 50-55
318,1 Severe mental retardation : tingkat IQ 20 25 to 35 - 40
318,2 Profound mental retardation : tingkat IQ di bawah 20 atau 25
319 Mental retardation, Severity unspecified: ketika itu adalah anggapan kuat dari keterbelakangan mental tetapi kecerdasan seseorang tidak dapat diobati dengan uji standar.
317 Mild mental retardation : tingkat IQ 50-55 menjadi sekitar 70
318,0 Moderate mental retardation : tingkat IQ 35 - 40 to 50-55
318,1 Severe mental retardation : tingkat IQ 20 25 to 35 - 40
318,2 Profound mental retardation : tingkat IQ di bawah 20 atau 25
319 Mental retardation, Severity unspecified: ketika itu adalah anggapan kuat dari keterbelakangan mental tetapi kecerdasan seseorang tidak dapat diobati dengan uji standar.
Gambaran penting dari retardasi harus memiliki kriteria general intellectual functioning
(kriteria A) secara signifikan dibawah rata-rata yang
disertai dengan keterbatasan dalam fungsi adaptif setidaknya dua dari bidang
berikut: komunikasi, perawatan diri, home-living,
sosial/ keterampilan interpersonal, penggunaan sumberdaya umum, self-direction, keterampilan fungsional
akademis, pekerjaan, waktu luang, kesehatan, dan keselamatan (kriteria B). Awal
kemunculan harus sebelum usia 18 tahun (kriteria C). Retardasi mental memiliki sumber etiologi yang berbeda dan dapat
harus dilihat sebagai hasil akhir dari berbagai proses patologis yang
mempengaruhi fungsi sistem saraf pusat.
General intellectual functioning
(Kriteria A) didefinisikan sebagai intellegence
quotient (IQ atau IQ-equivalent) yang diperoleh dari assessment dengan satu
atau lebih dari tes kecerdasan yang terstandardisasi (misalnya, Wechsler Intellegence Scales for Children,
Stanford-Binet, Kaufman Assessment Battery for Children). Secara signifikan fungsi
intelektual berada pada IQ ≤ 70 (sekitar 2 standar deviasi di
bawah mean). Perlu dicatat bahwa ada kesalahan pengukuran pada instrumen
(misalnya, IQ Wechsler 70 dianggap mewakili 65-75). Oleh karena itu sangat
dimungkinkan mendiagnosa retardasi mental pada individu dengan IQ antara 70 dan
75 yang menunjuka defisit yang signifikan dalam perilaku adaptif. Sebaliknya,
retardasi mental tidak akan didiagnosis pada individu dengan IQ yang lebih
rendah dari 70 jika tidak ada defisit yang signifikan atau gangguan dalam
fungsi adaptif. Pilihan alat tes dan interpretasi hasil
harus mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat membatasi performa tes
(misalnya, latar belakang socio-cultural,
bahasa, dan yang berkaitan dengan komunikasi, motor, dan cacat pada indra
sensorik). Bila terdapat sebaran score yang
signifikan pada subtes, profil strengths
dan weaknesses, dari pada keseluruhan
skala IQ secara matematis, ini lebih akurat mencerminkan kemampuan belajar. Bila terjadi diskrepansi
pada skor verbal dan performance, hasil rata-rata akan
memperoleh skor IQ yang menyesatkan.
Adaptive functioning (Kriteria B)
mengacu pada seberapa efektif individu menghadapi tuntutan kehidupan dan
seberapa baik mereka memenuhi standar kemandirian pribadi yang diharapkan dari
seseorang dalam kelompok usia tertentu, latar belakang sosial budaya, dan
pengaturan masyarakat. Fungsi adaptasi ini dapat dipengaruhi oleh berbagai
factor seperti pendidikan, motivasi, karakteristik personal, sosial
dan kesempatan kerja, dan gangguan mental dan kondisi
medis umum yang dapat hidup berdampingan dengan orang yang mengalami retardasi
mental. Masalah dalam adaptasi lebih kepada usaha meningkatkan kapabilitas diri
dari pada usaha perbaikan IQ kognitif, yang cenderung tetap menjadi atribut
yang lebih stabil. Informasi mengenai fungsi adaptasi dari, evaluasi guru dan
evaluasi pendidikan, perkembangan, dan riwayat kesehatan. Beberapa skala yang
dapat digunakan untuk mengukur fungsi adaptasi atau perilaku (misalnya, the Vineland Adaptive Behavior Scales and the
American Association on Mental Retardation Adaptive Behavior Scale). Skala tersebut secara umum memberikan nilai yang
menggambarkan performa pada sejumlah domain keterampilan adaptif.
Usia Onset sebelum usia 18 tahun (Kriteria C). Gangguan ini terjadi sebelum usia 18 tahun, untuk mencegah mengklasifikasikan kelemahan intelegensi dan perilaku adaptif yang disebabkan oleh cedera atau sakit yang terjadi terkemudian dalam hidup sebagai retardasi mental.
Sumber:
American Psychiatric Association. (2000). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (4th ed.,text rev.). Washington, DC: Author.
0 komentar:
Posting Komentar