1. Makna
Tradisional
Konsep
paling tradisiomal dari pedagogi (pedagogy) bermakna suatu studi tentang
bagaimana menjadi guru. Lebih khusus lagi, awalnya kata pedagogi bermakna cara
seorang guru mengajar atau seni mengajarthe art of teaching). Belakangan
istilah pedagogi secara umum diberi makna luas, yaitu merujuk pada strategi
pembelajaran dengan titik tekan pada gaya guru dalam mengajar.
Paedagogi berasal dari bahasa Yunani
paidagogeo, dimana pais, genitif, paidis berarti “anak” dan ago berarti “memimpin”,
sehingga secara harfiah pedagogi berarti memimpin ana
k”. Dalam bahasa Yunani Kuno, umumnya kata pedagogi bermakna seorang budak (pembantu rumah tangga) yang mengawasi pengajaran putra tuan atau majikannya. Ketika itu anak perempuan tidak umum diberi pengajaran khusus. Pembantu rumah tangga ini mengantar, menunggu, dan menemani pulang putra tuannya ke, pada saat, dan dari sekolah atau gimnasium (gym). Kegiatan ini dilakukan oleh pembantu ketika dia melihat putra majikannya membawa peralatan, misalnya alat musik.
k”. Dalam bahasa Yunani Kuno, umumnya kata pedagogi bermakna seorang budak (pembantu rumah tangga) yang mengawasi pengajaran putra tuan atau majikannya. Ketika itu anak perempuan tidak umum diberi pengajaran khusus. Pembantu rumah tangga ini mengantar, menunggu, dan menemani pulang putra tuannya ke, pada saat, dan dari sekolah atau gimnasium (gym). Kegiatan ini dilakukan oleh pembantu ketika dia melihat putra majikannya membawa peralatan, misalnya alat musik.
Kata pedagogi ini diturunkan dari
bahasa latin yang bermakna: mengajari anak. Dalam makna modern, istilah pedagogy
dalam Inggris merujuk kepada seluruh konteks dan sumber daya operasi pengajaran
dan pembelajaran yang secara nyata terlibat di dalamnya. Meski demikian, baik
aslinya diambil dari bahasa Yunani Kuno maupun dari bahasa Inggris, kata
pedagogi mempunyai makna yang kira-kira sama.
Tiga
Isu
Pertama,
pedagogi merupakan sebuah proses yang bertujuan. Dalam makna umum istilah ini
sering digunakan untuk menjelaskan prinsip-prinsip dan praktik mengajar
anak-anak.
Kedua,
banyak pekerjaan “pedagogi sosial” yang telah digunakan untuk menggambarkan
prinsip-prinsip mengajar anak-anak dan kaum muda. Sementarabanyak penulis
seperti Paulo Freire (1972) telah menggunakan pengertian pedagogi merujuk
kepada pekerjaan dengan orang dewasa yang di dalamnya juga terkait erat dengan
mengajar anak-anak.
Ketiga,
sejauh mana pengertian pedagogi telah dipahami dan dominan mewarnai proses
pembelajaran dalam konteks sekolah. Tidak mungkin persoalan mengajar hanya
dikaitkan dengan guru atau siswa semata. Diskusi tentang pedagogi selalu
dikaitkan dengan kurikulum, pengajaran, siswa, media pembelajaran, dan situasi
yang mengitarinya. Bahkan istilah pedagogi menyentuh juga dimensi pendidikan
pada umumnya atau seluruh tatanan yang memungkinkan interaksi antar subjek
yanhg bernuansa pengajaran dan pembelajaran, baik di dalam maupun di luar
kelas, di sekolah atau di luar kelas.
2. Normatif
vs Pragmatis
a. Definisi
dan pemahaman pedagogi, khususnya dari perspektif komparatif. Hingga saat ini
pemahaman mengenai pedagogi sebagai kerangka berpikir dan bertindak mencakup
semua ilmu tentang pengajaran dan pembelajaran. Secara konsepsional pedagogi
dipersepsi sebagai seni dan aplikasi kerja guru dalam proses pembelajaran untuk
semua mata pelajaran.
b. Munculnya
pedagogi sebagai ilmu interdisipliner. Meskipun berada di fase formatif awal,
fitur yang paling mencolok dari pedagogi modern adalah kebangkitannya sebagai
ilmu interdisipliner. Perkembangan ini menciptakan kondisi untuk melakukan
pembaruan pendekatan ilmiah dalam praktik mengajar. Karenanya, konsepsi
pedagogi telah direvitalisasi. Sungguhpun penelitian empiris dan studi kasus di
bidang pedagogi telah berkembang, namun wawasan teoritis yang penting untuk
memahami kekayaan penelitian empiris dan data yang diperlukan tidak selalu
tersedia.
c. Pedagogi
dan kaitannya dengan aspek-aspek ekonomi mengajar dan belajar. Pedagogi
merupakan isu kunci dalam memajukan dan mempromosikan profesi guru untuk
memperbarui apa yang oleh Robertson (2000) disebut sebagai proyek professional
guru”.
d. Faktor
– faktor yang mendukung dan membatasi perkembangan pedagogi. Standar
professional dapat memposisikan kurikulum sebagai pusat pembuatan kebijakan
pendidikan (Davies dan Edwards, 2001).
Dengan demikian, muncul
pencabangan berpikir untuk melihat dan kemungkinan mendiskusikan fenomena
berikut ini:
Ilmu
vs Seni pedagogi
Teori
vs Praktik pedagogi
Pengetahuan
pedagogis vs Pengetahuan ilmiah mata pelajaran
Kegiatan
mengajar vs Kegiatan belajar
3. Pedagogi
Modern
a. Pegajaran
(teaching), yaitu teknik dan metode kerja guru dalam mentransformasikan konten
pengetahuan, merangsang, mengawasi, dan memfasilitasi pengembangan siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang berhasil.
b. Belajar
(learning), yaitu proses siswa mengembangkan kemandirian dan inisiatif dalam
memperoleh dan meningkatkan pengetahuan keterampilan (seperti penyelidikan,
berpikir kritis, kerja sama tim, mengorganisasikan, dan memecahkan masalah).
c. Hubungan
mengajar dengan belajar dengan segala faktor lain yang tergamit mendorong minat
pedagogi, misalnya, siswa melakukan penelitian sederhana. Hubungan itu bisa
bermakna siswa dibimbing oleh guru atau kegiatan belajar yang berpusat pada
siswa, namun tetap di bawah bimbingan guru.
d. Hubungan
mengajar dan belajar berkaitan dengan semua pengaturan dan pada segala tahapan
usia, yaitu, sebagaimana yang dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan formal
dan nonformal dalam masyarakat, dalam keluarga, dan dalam kehidupan kerja
(Cropley dan Dave, 1978).
0 komentar:
Posting Komentar